Kamis, 22 Desember 2011

MOL Keong Mas


Membuat MOL Keong Mas
Oleh: Atanasius

I.        MENGAPA DILAKSANAKAN KEGIATAN PEMBUATAN
Mikro Organisme Lokal  (MOL)  dari Keong Mas?:

Alasan dilaksanakannya kegiatan ini adalah:
  1. Menggunakan bahan-bahan local alami yang mudah didapat dan ada disekitar tempat tinggal petani.
  2. Tidak mengandung bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan, yang membahayakan manusia  dan makhluk hidup yang ada disekitarnya.
  3. Kelestarian hutan, tanah dan air tetap terjaga, karena dilaksanakan secara arif dan bijaksana dengan pemanfaatan sumber daya alam lokal yang ada disekitar petani.
  4. Sifat fisik, kimia dan biologi tanah tetap terjaga, karena dengan pemberian MOL, bahan organic tanah terus ditambahkan.
  5. Tanah menjadi subur dan gembur karena kaya akan mikroorganisme dan bahan organic yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
  6. Mengurangi penggunaan pupuk kimia maupun pestisida kimia yang tidak mudah didapat petani tepat pada waktunya.
  7. Mengandung unsure Nitrogen yang berguna untuk merangsang pertumbuhan batang, cabang dan daun serta berperan penting dalam pembentukan klorofil untuk proses fotosintesis.

II.     TUJUAN PELAKSANAAN:

Setelah pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan petani dapat:
  1. Membuat MOL dari keong mas.
  2. Memanfaatkan limbah air beras dan air kelapa maupun keong mas untuk bahan pupuk organic.
  3. Memberikan takaran MOL  keong mas dan frekuensi pemupukan yang cukup pada tanaman.

III.   PELAKSANAAN:
 1
.      Alat dan Bahan yang diperlukan.
a.       Alat:
-         Ember volume 8 liter air                        : 4 buah
-         Stoples bertutup volume 20 liter air       : 4 buah
-         Slang plastic diameter 1 cm                   : 3 meter
-         Botol aqua bekas                                  : 4 buah
-         Lesung dan alu masing-masing               : 1 buah
-         Sendok kayu panjang                           : 1 buah
-         Lakban                                                 : 1 rol

b.      Bahan:
-         Keong mas                                           : 15 kg
-         Air beras                                              : 30 liter
-         Air kelapa                                            : 15 liter
-         Gula pasir                                             : 3 kg
-         Gula merah                                           : 1,5 kg
-         Gula pasir dan gula merah
diaduk dalam air                                   : 4,5 liter
 c.    Cara Pembuatan:
-         Siapkan semua alat dan bahan yang akan dipergunakan
-         Keong mas ditumbuk dalam lesung dengan alu
-         Masukan keong mas yang sudah ditumbuk kedalam stoples
-         Masukan air cucian beras, air kelapa dan air gula sesuai dengan campuran yang telah ditetapkan di atas dan di aduk
-         Tutup stoples dan dilakban, beri lubang pada tutup stoples lalu masukan slang plastic yang dihubungkan dengan botol aqua bekas yang telah diisi air.
-         Simpan ditempat teduh dan biarkan selama 10 – 15 hari.

2.   Cara Penggunaan:
a.       Untuk Pengomposan:
-         Campurkan MOL keong mas dengan air dengan perbandingan 1 bagian MOL dengan 5 bagian air (1 : 5).
-         Siramkan pada bahan organic yang akan dikomposkan.

b.      Untuk Tanaman:
-         Semprotkan sebagai pupuk cair dengan perbandingan 400 cc MOL dicampur dengan air 14 liter (400 : 14)
-         Untuk tanaman padi semprotkan 10, 20, 30, 40 hst
-         Lakukan penyemprotan pada pagi hari,  pukul 08.00 – 10.00


IV.  PENUTUP:

-         Petani peserta  dapat melaksanakan pembuatan MOL dengan seksama dan tertib.
-         Petani akan memanfaatkan semua potensi sumber daya alam yang terdapat disekitarnya untuk pembuatan MOL guna menambah bahan organic tanah
-         Petani akan memanfaatkan MOL keong mas sebagai penggati pupuk urea yang mengandung unsure nitrogen.
-         Semua bahan cukup tersedia, sehingga memungkinkan untuk terus melakukan pembuatan MOL keong mas.




                                                                                                      

Kamis, 22 September 2011

Gua Maria Bukit Kelam

Gua Maria Di Paroki Maria Ratu Semesta Alam Sunagi Durian Sintang

Gua Maria Wisata Rohani Bukit Kelam 


Salah Satu Perhentian Jalan Salib di Gua Maria Bukit Kelam

Wisata Rohani Bukit Kelam


Salah Satu Perhentian Jalan Salib Di Wisata Rohani Gua Maria Bukit Kelam

Kerja Di Sawah

Para Petani Berfose Bersama Di Tengah Ladang

Para Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Harapan Desa Merti Jaya ini berfose bersama dengan gembira ditengah ladang. Mereka akan pergi ke Sawah Pak Kiyang, salah satu anggota kelompok tani ini.


Para petani istirahat, bersenda gurau sambil makan pisang melepas lelah setelah bekerja di sawah.


Menggali saluran irigasi untuk memasukan air kepetakan sawah

Serangkaian pekerjaan petani Kelompok Tani Sumber Harapan Desa Merti Jaya, Kecamatan Tempunak pada musim tanam Rendengan 2011-2012. Kelompok Tani Sumber Harapan ini berjumlah 20 orang, dengan rata-rata memiliki lahan sawah seluas 1 ha.

Tumbuhan/Tanaman Berbuas

 
 Tanaman Berbuas

Tanaman Berbuas ini suka tumbuh liar ditanah yang subur, dapat ditanam dengan menggunakan stek, mudah sekali tumbuh. Daunnya enak dimakan dan dapat dijadikan obat tradisional seperti menurunkan panas badan dan menghilangkan bau badan atau bau keringat, dapat juga untuk obat cacing. Caranya daun berbuas dimasak sebagai sayur, baik ditumis atau direbus untuk lalapan. Sangat digemari oleh orang Etnis Dayak. Dapatkah anda membantu saya, apa nama latin dari Tanaman Berbuas ini. Terima kasih.

Pelatihan Kelompok Wanita Tani

Kelompok Wanita Tani Dahlia
Ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani Dahlia, Desa Menaung Baru sedang mengikuti pelatihan Program Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) yang diselenggarakan di Desa Menaung Baru ini oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sintang. Pengurus Kelompok Wanita Tani Dahlia ini Ketua Ibu Sofia, Sekretaris Ibu Yuliana dan Bendahara Ibu Nona.


Penyerahan Alat-Alat P2KP kepada Pengurus KWT Dahlia
Kepala BP4KKP Kabupaten Sintang Ir. Florentinus Anum, M.Si di dampingi Kabid Ketahanan Pangan Ir. Suhaidi sedang membacakan alat-alat yang akan diserah-terimakan kepada Kelompok Wanita Tani Dahlia, Desa Menaung Baru, Kecamatan Dedai hari Selasa 20 September 2011.

Pohon Sengon Laut

Pohon Sengon Laut yang tumbuh tegak di depan Kantor Kepala Desa Menaung Baru, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang


Gereja Katolik Desa Menaung Baru
Gereja Katolik Desa Menaung Baru ini dibangun dengan swadaya umat yang dikomandani oleh pak Fransiskus Sunaryo, seorang Penyuluh Pertanian yang bertugas di Desa ini, walau belum jadi 100% tapi keinginan umat untuk memiliki tempat ibadah yang cukup besar ini patut diacungkan jempol.